Selasa, 26 April 2016

Tugas 4 Softskill Ilmu Budaya Dasar Tentang Review Video

       Video ini berceritakan tentang Mr. A (nama samaran), seorang pria sederhana asal Thailand yang di hadapkan dengan kehidupan sehari-harinya sebagai seorang karyawan. Pada awal video, ketika Mr. A sedang berjalan di atas trotoar didepan sebuah toko, dia dikejutkan dengan sebuah air mengalir dari pipa dan air tersebut jatuh mengenai kepalanya. Secara spontan, mr. A lekas mengangkat pot dengan daun yang sudah layu didekatnya kebawah pancuran tempat air tersebut mengalir. Tak berapa lama, dia mendapati seorang wanita paruh baya penjajah makanan sedang kesusahan mengangkat gerobak dagangannya keatas trotoar. Mr. A tidak tinggal diam, kemudian ia lari menghampiri wanita paruh baya tersebut dan membantu mengangkat gerobaknya keatas trotoar. Selang beberapa waktu, tepatnya ketika mr. A sedang makan disebuah kantin, dia dihampiri oleh seekor anjing yang sedang lapar dan berhapa mendapat sebagian makanan mr. A. Tanpa ragu, ia pun memberikan sebagian potongan ayamnya kepada anjing tersebut. Tepat di sudut jalan, mr. A menemukan pengemis seorang ibu dan anaknya. Di depan anak tersebut, ada sebuah kardus yang bertuliskan "untuk Pendidikan". Mr. A kemudian mengambil dompet dari saku celana kemudian membukanya, dan mendapati uang didalam dompetnya tinggal 2 lembar. Dengan hati yang ikhlas dan tanpa ragu, mr. A pun memberikan uang tersebut kepada pengemis itu. Selang beberapa waktu ketika pulang dari pekerjaannya, ia tidak lupa memberikan sebuah kejutan kecil untuk seorang nenek di dalam rumah susun dengan memberikan satu sisir pisang yang di taruhnya pada gantungan pintu kamar nenek tersebut. Sengaja ia tidak menampakan dirinya pada nenek tersebut karena niatanya memberi pisang tersebut dengan ikhlas.

       Keesokan hari, ia menjalani hari-harinya seperti biasanya. Ia berjalan melewati rute yang sama dan menemui pot yang kemarin ditaruhnya dibawah kucuran air. Tanaman diatas pot tersebut sudah nampak tidak kering batangnya. Didepan jalan ia bertemu dengan nenek penjual makanan yang kemarin dibantunya. Kali ini nenek tersebut meminta bantuan yang sama yaitu mengangkat gerobak nya ke atas trotoar. Anjing yang kemarin diberinya makan pun sudah menunggunya ketika ia sedang makan siang. Di sudut jalan ia kembali menemukan pengemis yang sama dan tanpa ragu iapun memberikan uang didalam dompetnya secara ikhlas. Ketika mr. A dalam perjalanan pulangnya dengan menggunakan bis, ia melihat seorang wanita sedang berdiri sedangkan me. A duduk di kursi penumpang. Dengan sopan, mr. A menawarkan kursi yang didudukinya untuk diduduki oleh wanita tersebut. Tak lupa mr. A memberikan kejutan kecil seikat pisang yang dibelinya dijalan untuk seorang nenek di dalam rumah susunnya. Kehidupan mr. A ini sangat sederhana. Meskipun ia bukan orang yang kaya harta, namun ia tetap bersyukur dengan apa yang dimiliki nya. Tak lupa ia berdoa setiap hari kepada tuhan dengan baik.

       Selang beberapa waktu dengan kegiatan rutin nya ini, ia pun terkejut. Tanaman yang ia taruh dibawah kucuran air itu telah tumbuh subur daun nya. Ia memberikan kebahagiaan pada banyak orang sekalipun itu dalam bentuk yang sederhana yang bisa dilakukannya. Anjing yang biasa ia beri makan kini mengikutinya pulang kerumah dan jadi peliharaannya. Anak pengemis yang ia beri uang hampir setiap harinya itu kini telah bersekolah dengan seragam barunya, mr. A pun tersenyum dengan penuh kebanggaan didalam hatinya. Banyak hal telah berubah ketika mr. A  beramal dengan ikhlas dan dengan apa yang ia mampu lakukan.

       Pesan moral dari cerita ini adalah : Bagaimanapun kehidupan yang kita jalani, rutinitas penuh perjuangan yang kita lakukan, jangan lupa untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan bersyukur. Karena kita seharusnya tetap bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Jangan mengharapkan imbalan dari apa yang telah kita kerjakan dengan ikhlas. Sebab, dibalik itu semua akan ada hal yang tidak diduga yang akan membuat kepuasan didalam hati kita. Sekian dan terimakasih.

Tugas 3 Softskill Ilmu Budaya Dasar

  • Dongeng
       Dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Dongeng adalah cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh orang-orang. Cerita itu bisa dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa. Sedangkan pengertian dongeng menurut James Danandjaja, dongeng adalah termasuk cerita rakyat lisan yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita. Dongeng juga tidak terikat oleh tempat maupun waktu, karena dongeng diceritakan terutama untuk menghibur. Meskipun demikian, banyak pula dongeng yang berisi ajaran moral, melukiskan kebenaran, bahkan ada pula jenis dongeng yang mengandung sindiran.
  • Hikayat
       karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya -- Hang Tuah; -- Perang Palembang; -- Seribu Satu Malam;
  • Epos
       Dari bahasa Yunani epos berarti nyanyian, cerita, adalah bentuk pokok puisi epik dramatik yang mengisahkan tindakan kepahlawanan seorang dewa atau pahlawan legendaris. Dalam kesustraan dibedakan antara epos rakyat dan epos ciptaan. Rpos rakyat dapat ditemui dalam berbagai lingkungan kebudayaan sejak jaman purba sampai abad ke-17. Epos ciptaan seperti kakawin Tamayana dan Mahabarata dikarang oleh pujangga keratin berdasarkan epos rakyat yang ada.
  • Cerita Pelipur Lara
      Cerita pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Cerita jenis ini bersifat perintang waktu dan menghibur belaka. Kebanyakan menceritakan tentang kegagahan dan kehebatan seorang kesatria tampan yang harus menempuh seribu satu masalah dalam usahanya merebut putri cantik jelita yang akan dipersunting. Cerita pelipur lara yang telah dibukukan antara lain berjudul Hikayat Malim Demam, Cerita si Umbut Muda, Hikayat Awang Sulung Merah Muda, Hikayat Anggun Cik Tunggal dan lain-lainnya.
  • Prosa Lama
       Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal.

Ciri-ciri prosa lama :

1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim

Contoh Prosa Lama:

  1. Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
  2. Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
  3. Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
  4. Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
     a. Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.
     b. Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dll.
     c. Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dll.
     d. Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.
     e. Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita, dll.
     f. Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.
  5. Cerita berbingkai, adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.

Jumat, 01 April 2016

Tugas Etika & Profesionalisme TSI

Ekonomi Dunia Rugi Rp 27.693 Triliun Gara-gara Aksi Hacker

       Liputan6.com, New York - Laporan riset terbaru dari Juniper, perusahaan spesialis riset pasar digital, mobile dan online asal Amerika Serikat, menemukan berbagai kasus peretasan (hack attack) data di sektor bisnis dapat merugikan ekonomi global hingga US$ 2,1 triliun atau Rp 27.693 triliun (kurs: Rp 13.187 per dolar AS).

       Dalam laporan bertajuk `The Future of Cybercrime & Security: Financial and Corporate Threats & Mitigation`tersebut menyebutkan, kerugian besar itu dapat terjadi jika kasus pencurian data masih terjadi secara global hingga 2019.

       Melansir zdnet.com, Rabu (13/5/2015), riset tersebut memang dibuat untuk mengungkap ancaman kejahatan cyber pada para pengusaha dan konsumen di seluruh dunia.

       Riset tersebut berusaha mencari tahu seberapa signifikan pertumbuhan kejahatan pelanggaran atau pencurian data selama beberapa tahun ke depan.

      Menurut laporan Juniper, angka US$ 2,1 triliun tersebut hampir empat kali lipat lebih besar dibandingkan prediksi biaya peretasan data perusahaan dan kejahatan cyber pada 2015.

      Lebih jauh lagi, perusahaan riset tersebut memprediksi kerugian rata-rata pelanggaran atau pencurian data elektronik dapat mencapai lebih dari US$ 150 juta pada 2015. Kondisi itu dipicu lebih banyaknya infrastruktur bisnis yang terhubung dengan internet.

       Selain itu, Juniper juga memprediksi, hampir 60 persen dari kasus pelanggaran online akan terjadi di kawasan Amerika Utara. Sementara kawasan Eropa Barat akan menderita gangguan signifikan pada keuangannya jika peretasan data di sejumlah lembaga bisnis masih terjadi.

Kasus peretasan data memang tampak seperti segmen kecil di tengah ekonomi global yang sangat luas. Tapi serangan peretasan yang efektif lantaran keamanan perusahaan dan jaringan yang lemah dapat menciptakan kerugian yang luar biasa besar.

Meski demikian, Juniper menemukan berbagai organisasi di dunia akan mengalami lebih sedikit kasus peretasan data dalam beberapa tahun ke depan. Sayangnya, keahlian para peretas akan semakin meningkat dan terbilang lebih sukses.(Sis/Nrm)


Sumber :



Tanggapan :

Menurut saya aksi hacker semacam ini sangat merugikan, karena peretasan data dan konsumen merupakan sebuah pelanggaran etika bisnis. Kerugian pelanggaran atau pencurian data elektronik  yang mencapai lebih dari US$ 150 juta pada 2015 merupakan angka yang sangat fantastis. Menurut Juniper, berbagai organisasi di dunia akan mengalami lebih sedikit kasus peretasan data dalam beberapa tahun ke depan. Sayangnya, keahlian para peretas akan semakin meningkat dan terbilang lebih sukses. Untuk itu diperlukan adanya pengamanan yang ketat terhadap data pada setiap perusahaan serta koordinasi yang baik antar setiap elemen perusahaan agar kasus semacam ini dapat diminimalisir.